1/25/15

Lembah Indus 4000-1800bc

Harappa
Lembah Indus 4000-1800bc
 
Pernahkah anda mendengar tentang Mohenjo Daro dan Harappa?Ya,Mohenjo Daro dan Harappa adalah 2 buah kota terbesar pada masanya di sekitar lembah Indus yakni sekitar tahun 2000bc.Pada mulanya penduduk yang mendiami anak benua (sub-continent) India,tinggal di tepian sungai Gangga,yang kemudian menyebar hingga ke lembah Indus (yang sekarang terdapat di negara Pakistan).Pada masa puncak keemasannya kota Mohenjo Daro dan Harappa mampu menampung sekitar 40.000 orang untuk ditinggali,dan kota-kota ini termasuk kota-kota terbesar dunia pada masanya.


Pada masing-masing kota ditemukan adanya benteng yang terletak diatas tanah yang lebih tinggi daripada sekitarnya,dan berdampingan dengan benteng ini yaitu sebuah lumbung besar yang berfungsi seperti bank pada masa kini,akan tetapi yang disimpan disana ialah makanan.Kota-kota yang hilang ini baru saja ditemukan pada tahun 1920an masehi.

Disekitar benteng,rumah-rumah dan bangunan lainnya dibangun dengan pola kotak-kotak yang rapi.Bangunan-bangunan yang terdapat dikota ini antara lain kantor administrasi kota,pasar,gudang penyimpanan barang,bengkel kerja,rumah tinggal dan kuil-kuil.Setiap rumah terdapat halaman,kamar tidur,toilet,dan juga sumur.Bangunan-bangunan ini dibangun menggunakan batu bata yang terbuat dari lumpur yang dipanaskan di tungku oven.Benteng di Mohenjo Daro memiliki fasilitas tempat penampungan air,pemandian umum dan pribadi,dan juga tempat berkumpul warga kota.

Peta Persebaran Penduduk Dari Tepi Sungai Ke Lembah Indus

Tempat Persediaan Air Di Mohenjo Daro
Salah Satu Jalanan Di Mohenjo Daro/Harappa
Sumur Di Mohenjo Daro
Tembok Di Mohenjo Daro/Harappa
Para petani di lembah Indus menanam beraneka ragam tanaman,yang paling banyak yaitu jelai,gandum,kapas,melon dan kurma.Gajah dan kerbau juga digunakan untuk membantu pekerjaan di ladang.Pada kota-kota ini juga terdapat banyak para ahli pembuat tembikar yang mengembangkan teknik baru pada masa itu yaitu pembuatan tembikar dengan menggunakan roda.Penduduk Harappa menggunakan alat-alat pertukangan yang terbuat dari batu,dan membuat pisau,senjata,mangkok,dan juga patung perunggu.Mereka juga mempunyai sistem pengelolaan limbah yang tergolong cukup maju pada waktu itu yaitu dengan adanya pembuatan selokan dan juga tempat pembuangan sampah.

Patung Perunggu Dari Harappa
 
Patung Figur Pemuka Agama/Raja Mohenjo Daro
Sampai saat ini tidak ada seorang pun yang tahu tentang asal usul penduduk di lembah Indus ini atau dari mana mereka berasal.Kita tidak dapat memahami tulisan-tulisan mereka,meskipun mereka mempunyai sedikit kemiripan dengan bangsa Sumeria,tetapi juga mempunyai banyak perbedaan dengan bangsa Sumeria.Para penduduk kota-kota ini juga melakukan hubungan dagang dengan para penduduk Sumeria,mereka juga melakukan perdagangan dengan suku pedalaman India,dan dengan pedagang-pedagang dari Asia Tengah.Peradaban lembah Indus berlangsung sekitar 800 tahun,akan tetapi benar-benar berakhir sekitar pada tahun 1800bc.Tidak ada seorang pun yang tahu bagaimana peradaban mereka menghilang,tetapi para ahli menyimpulkan ada beberapa kemungkinan yang menimpa mereka pada masa itu yaitu,banjir,wabah,menurunnya perdagangan,perekonomian,pemberontakan,perpindahan penduduk ke tempat lain yang lebih baik atau juga di ambil alih oleh bangsa Arya yang datang dari Asia Tengah.Semua jejak dari kota-kota ini telah terkubur dan baru benar-benar ditemukan pada sekitar tahun 1920an.

n.b.Menurut saya (penulis/blogger) kemungkinan besar penduduk Mohenjo Daro dan Harappa ini berasal dari rumpun bangsa Sumeria,karena bangsa Sumeria ikut berperan besar membangun peradaban dunia pada sekitar tahun 4000bc,saya berusaha menggali informasi lebih detail lagi tentang bangsa misterius ini,dan saya menemukan kesamaan dengan patung perunggu yang menggambarkan salah satu raja Sumeria kuno dari Akkadia,raja Sargon.

Patung Perunggu Raja Sargon,Sumeria/Akkadia Kuno

No comments:

Post a Comment